
Refleksi Dalam Memperingati HARI NOKEN International
Oleh: Marshall Suebu,S.Sos.,M.Si
Bahwa kita sebagai Bangsa yang Besar tidak boleh terlena dengan perkembangan modernisasi pembangunan yang bertolak belakang dengan budaya ketimuran kita. Dan jangan sampai melupakan dasar budaya Ketimuran yang kesahajaannya di puja dunia. Bangsa Indonesia dan lebih khusus suku-suku di Tanah Papua, merupakan insan budaya madani yang jika diberi ruang positif, maka akan lahir inovasi-inovasi brliant dari insan budaya itu.
Noken adalah salah satu Bukti, yang mana menunjukan bahwa insan budaya madani orang Papua, di akui melalui Hasil atau Produk Budayanya yakni Noken Papua.

Saat ini Noken (Tas Rajutan Khas Papua yg di ambil bahan bakunya dari alam Papua) telah berusia 9 Tahun. Itu berarti, bangsa dan pemerintah Indonesia juga Pemerintah Daerah Papua dan Papua Barat, telah 2 Kali (4 Tahun pertama dan 4 Tahun kedua) melaporkan Noken Warisan Dunia ke PBB Melalui badan yang menangani Kebudayaan Dunia yakni UNESCO.
Dalam Pelaporan Upaya Pemerintah Indonesia untuk memproteksi dan melestarikan Noken Warisan Dunia, Bahwa 2 pilar utama untuk tetap memastikan NOKEN warisan dunia di UNESCO, syarat utamnya adalah mempertahankan 2 Pilar Utama tersebut.
Pilar utama tersebut Yakni;
- Mensosialisasikan multi Nilai dan Skill Merajut Niken dari generasi terdahulu kepada generasi muda Milenial dan pilar ke dua
- Memastikan dan mengusahakan ketersediaan bahan baku Noken Di Alam/Hutan Papua.
#Untuk Pilar pertama sedang kita lakukan melalui Program MAJU NOKEN “Remaja Merajut Noken” (Pelatihan tahap pertama diikuti oleh 46 Remaja, dan berkembang utk saat ini di rencanakan pelatihan untuk 100 Remaja Merajut Noken).

Pilar kedua yakni Kita menyediakan Arboretum = tempat yang mengoleksi jenis-pohon pohon sebagai bahan baku pembuatan Noken Papua. Dari 3 Jenis pohon dikembangkan menjadi 7 Jenis pohon.
Dan hari ini, kita akan kembangkan lagi dari Arboretum Noken (Koleksi Pohon-Pohon Bahan Baku Noken) Kepada HUTAN KOTANOPI (Hutan koleksi Tanaman Noken Papua Indonesia). Bukan hanya Jenis pohon yang di koleksi tetapi berkembang ke- JENIS TUMBUHAN, Seperti pohon, bungga, rumput, tali, daun, akar dan lain-lain).

Untuk menuju kepada upaya perlindungan dan pelestarian Noken Warisan Budaya Dunia, maka semua kita berkewajiban mengambil peran dalam upaya-upaya bijaksana dimaksud.
Inilah Upaya kami dari LSM Hirosi, Reymay, KoNoPa, Sekolah alam dan para Sponsorshiship. Dan kami berharap akan selalu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan Stakeholder Budaya dan Noken Papua utuk Lebih memaksimalkan Komitment, Proses dan hasil Karya bersama.
__________________
#Selamat Merayakan Hari Noken Internasional, Atau Hari Noken Se-Dunia, 4 Desember 2021, yang ke 9 Tahun.
#TERUSLAH BERKARYA UTK NEGERI… WAHAI GENERASI MILENIAL PAPUA#
#Salam KoNoPa…Komunitas Noken Papua…Kitong Bisa.


Leave a Reply